Kamis, 29 Agustus 2013

All About Blitar's ritual, tourism resort pict's and etc

berebutairawetmuda
5171542682_79ed5458e7
rambut-monte-1makam
Patung
url
beach

Gadget Zone

Thinner. Lighter. Faster. Simpler. The moment the iPhone 5 was unveiled we knew that it was checking off all the right boxes, folding in all the improvements and refinements people have been demanding over the past year — yet plenty of folks still went to their respective social networks to type out their bitter disappointment. iPhone upgrade ennui seemed to be sweeping the nation, a sentiment that appeared to quickly dissipate when it came time for people to vote with their wallets.175348-iphone5boxthe-mythical-iphone-5s-the-follow-up-to-the-iphone-5-pictured-might-be-available-by-this-summer
The iPhone 5 is here — or will be soon, anyway — and it’s every bit the device that people were asking for when the iPhone 4S came out. Its new design has less mass yet leaves room for a larger display and LTE wireless, all while increasing battery life. In nearly every respect, this is an upgrade over the 4S that came before, though it arrives almost a year later than many had hoped. Is it too late to keep pace with the rapidly iterating Android offerings, or is it so good it was worth waiting for? The answer lies below.
Apple introduced the iPhone 5 to the world by elevating it from a hidden pylon, rising from the floor and literally sitting on a pedestal for the world to admire while precisely focused lights made the thing gleam like a jewel. Clearly, the company is confident that it’s knocked it out of the park again, and we have to agree. But, that new design isn’t perfect — not quite a grand slam, if you’ll allow us to continue the metaphor.
The iPhone 5 is a clear evolution of the stark, industrial design introduced two years ago with the iPhone 4. That collection of square edges and raw materials was a huge contrast to everything else the company was producing and, frankly, everything else on the market. It was like an artifact from another dimension where ergonomics lost out to purity of vision, and Apple saw no reason to compromise that purity for the 4S nor, as it turns out, for the 5.
Visually, much has stayed the same, but the biggest change is impossible to see. Pick up the iPhone 5 and you’re immediately struck by the reduction in weight. At 112 grams it’s 20 percent lighter than the 4S, a figure that doesn’t seem like it would make much of an impact. It does — so much so that it’s the lightness, not the bigger display or the thinness, that nearly everybody praises when first getting a chance to hold the iPhone 5 in their own hands.

Copyright by http://www.engadget.com/2012/09/18/apple-iphone-5-review/

Rabu, 28 Agustus 2013

UMM Hitech

Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah Teknologi Informasi). Mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding, peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang kemudian dikenal dengan nama INTERNET. Informasi yang disampaikan pun berkembang.
Teknologi Informasi (TI) merupakan suatu bidang industri yang berkembang dengan begitu pesatnya pada tahun-tahun terakhir ini, dan akan terus berlangsung untuk tahun-tahun mendatang.
Perkembangan industri dalam bidang TI ini membutuhkan suatu formalisasi yang lebih baik dan tepat mengenai pekerjaan, profesi berkaitan dengan keahlian di bidang TI. Perkembangan bidang Telematika dan Teknologi Informasi yang sangat pesat perlu diimbangi dengan penyiapan sumber daya manusia yang handal, untuk mengantisipasi persaingan global yang sudah semakin dekat.
Teknologi Informasi di UMM bertujuan memberikan informasi kepada komunitas internal dan external stake holder UMM secara online,sampai saat ini proses pelayanan terus di kembangkan agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada costumer UMM.Salah satu contoh layanan adalah pengisian KRS dengan alamathttp://krs-online.umm.ac.id/ dan KHS secara online,fasilitas layanan hotspot yang merupakan layanan internet secara gratis sejak tahun 2005.Email UMM,adalah fasilitas surat elektronik yang menggunakan fasilitas web-mail yang disediakan oleh UMM yaitu http://webmail.umm.ac.id.
Blog UMM diperuntukan bagi mahasiswa agar kegiatan menulis mahasiswa dapat dibaca dan diunduh pengguna internet di seluruh dunia,dengan fasilitas situshttp://student.umm.ac.id/.ELMU merupakan sistem pembelajaran elektronik berbasis web (e-learning) yang dikembangkan menggunakan platform moodledengan alamat situs http://elmu.umm.ac.id. UMM juga mengadakan forum diskusi dengan situs http://forum.umm.ac.id
1.LAYANAN HOTSPOT DI UMM
Hotspot adalah layanan untuk akses internet secara gratis yang disediakan oleh UMM dan ditujukan kepada seluruh mahasiswa UMM menggunakan fasilitas WIFI.
Syarat-syarat layanan Hotspot UMM :
Mahasiswa aktif UMM.
Mempunyai PIC Perpustakaan UMM.
2.LAYANAN EMAIL DI UMM
Electronic Mail adalah salah satu aplikasi yang cukup banyak digunakan di Internet. Hal ini karena e-mail merupakan alat komunikasi yang cukup murah dan cepat. Dengan e-mail kita dapat berhubungan dengan siapa saja yang terhubung ke Internet di seluruh dunia. Konsep e-mail adalah seperti kita mengirim surat dengan media pos biasa.
3.LAYANAN BLOG DI UMM
Blog merupakan singkatan dari ”web blog” adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimulai dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.
4.LAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK
Layanan yang digunakan untuk memudahkan Mahasiswa UMM dalam melakukan KRS-Online. Adapun situsnya yaitu http://krs-online.umm.ac.id.
5.LAYANAN DIGITAL LIBRARY
Dalam memberikan informasi yang lebih, maka Digital Library Universitas Muhammadiyah Malang bekerjasama dengan Indonesian Digital Library (IDLN) yang didalamnya tergabung berbagai institusi baik pendidikan, pemerintah dan swasta. Adapun situs DIGILIB UMM yaitu http://digilib.umm.ac.id.
6.LAYANAN E-LEARNING UMM
ELMU (E-Learning at Muhammadiyah University of Malang) merupakan system pembelajaran elektronik berbasis web (e-learning) yang dikembangkan menggunakan platform Moodle (Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment). Menyelenggarakan perkuliahan online di ELMU sangat mudah, tidak memerlukan keahlian khusus. Cukup bias menggunakan browser internet (misalnya Internet Explorer, Mozilla Firefox, atau lainnya), maka seseorang sudah bias menerapkan pembelajaran online di ELMU. Adapun situs ELMU yaituhttp://elmu.umm.ac.id.
7.LAYANAN FORUM DISKUSI UMM
Selain jaringan-jaringan yang memfasilitasi mahasiswa untuk memudahkan mendapatkan data, Universitas Muhammadiyah Malang juga mengadakan forum diskusi. Forum adalah sebuah tempat yang mewadahi orang-orang agar berkomunikasi secara masal. Misalkan Anda mendatangi suatu tempat terdapat banyak orang yang bergabung dalam kelompok-kelompok yang sedang mendiskusikan sesuatu sesuai dengan tema mereka, tetapi Anda bias bebas pergi ke sana ke mari ke kelompok yang berbeda-beda untuk bergabung atau berdiskusi tentang topic yang sedang mereka bicarakan. Adapun situs Forum Diskusi UMM adalah http://forum.umm.ac.id
Dikutip dari http://fahrizal28.wordpress.com/category/perkembangan-it-di-universitas-muhammadiyah-malang/

About Blitar tourism resort

Kabupaten Blitar memiliki kekeayaan obyek wisata yang dapat diandalkan dan memiliki peluang untuk dikembangkan di masa mendatang. Hal tersebut mengingat terdapat bermacam-macam jenis obyek wisata yang mempunyai daya tarik khusus. Selain itu, obyek wisata yang tersebar di Kabupaten Blitar dapat bersinergi dengan obyek wisata di daerah lain seperti Kabupaten Kediri, Kota Blitar dan Kabupaten Malang. Berbagai jenis obyek wisata yang terdiri dari wisata sejarah , wisata alam, wisata rekreasi dan wisata budaya. Paling tidak sekitar 15 (lima belas) obyek wisata yang dapat dinikmati di Blitar.
Kabupaten Blitar sering juga di sebut “daerah seribu candi” yang di bangun mulai Dinasti Singasari, Dinasti Majapahit sampai Dinasti Kediri. Candi penataran di Kelurahan Penataran Kecamatan Nglegok merupakan Komplek percandian terbesar di Jawa Timur yang di bangun selama tiga generasi. Selain itu peninggalan purbakala lainnya yang sangat penting adalah prasasti merupakan cacatan sejarah yang paling orisinil dan otentik. Dari sekian prasasti yang ada (sebagian telah terkubur material gunung berapi) prasasti Balitar 1 yang di keluarkan oleh Batara Jayanegara pada tahun 1246 Caka mempunyai nilai penting karena berkaitan dengan awal berdirinya Kabupaten Blitar. Prasasti tersebut sebagai dokumen resmi pemberian hak swatantra (otonomi) oleh Bathara Jayanegara kepada rakyat Blitar di bawah naungan Negara oleh kesatuan Majapahit. Prasasti Balitar 1 berangka Tahun 1246 Caka, dengan tanggal 05 Agustus 1324 Masehi yang selanjutnya di tetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Blitar.
Selain itu, objek sejarah di Kabupaten Blitar dapat ditemui di Desa Sumberjati Kecamatan Kademangan yaitu Candi Simping, Candi Kalicilik di Desa Candirejo Kecamatan Ponggok, Monumen Trisula di Kecamatan Bakung.
Obyek wisata budaya yang mempunyai daya tarik adalah wisata ritual yang dilaksanakan masyarakat  Kabupaten Blitar yang merupakan agenda kegiatan tahunan diantaranya siraman Gong Kyai Pradah yang dilaksanakan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kelurahan Sutojayan Kecamatan Sutojayan  yang dimeriahkan  dengan pagelaran seni tradisional, wayang kulit dan kentrung. Selain itu Gelar Budaya  yang mengandung nilai budaya adi luhung adalah larung sesaji pada 1 Muharam di pantai Tambakrejo, peringatan hari jadi Kabupaten Blitar yang di peringati setiap tanggal 5 Agustus. Pagelaran sendra tari  di kawasan wisata Penataran merupakan trobosan baru dibidang pariwisata.
Sejak tahun 2007 dalam rangka meningkatkan  gairah seni budaya untuk mendukung sektor pariwisata Pemerintah Kabupaten Blitar bersama-sama pelaku seni budaya, pariwisata dan seluruh masyarakat menggelar Event Pagelaran Seni Pesona Bumi Penataran di kompleks kawasan wisata candi penataran. Pagelaran dilaksanakan setiap menjelang hari jaadi Kabupaten Blitar dengan menampilkan gelar seni budaya khas Blitar dengan menvisualisasikan isi cerita dalam relief Candi Penataran.
Pagelaran seni tersebut mendapat sambutan dan antusiasme dari seluruh masyarskst dan dari pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan penghargaan di Bidang Kepariwisataan ‘’the best achievement development’’ dengan mengelar sendra tari Kresnayana pada Tahun 2007.
Bertitik tolak dari ide tersebut pada tahun 2008 di pelataran kawasan  wisata Candi Penataran di gelar kembali Sendratari Sri Tanjung sebagai salah satu tajuk Pagelaran Seni Pesona Bumi Penataran.
Kemudian sejak tahun 2011 di pelataran kawasan wisata candi penataran di gelar Purnama Seruling Penataran yang di gelar setiap malam bulan purnama.
Jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Blitar pada Tahun 2010 sebanyak 639.601 wisatawan yang terdiri dari 638.479 wisatawan nusantara dan 1.122 wisatawan mancanegara.
Dengan kekayaan obyek wisata di Kabupaten Blitar yang beraneka ragam apabila dikelola secara profesional diharapkan akan mampu memajukan kepariwisataan di Kabupaten Blitar. Oleh sebab itu perlu adanya kerjasama semua pihak swasta (investor) untuk dapat mengelola dan memajukan pariwisata di Kabupaten Blitar.
Dikutip dari http://www.blitarkab.go.id/?p=918

My Beloved University

http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=YL6THgB2Aug

School achievement

Universitas Muhammadiyah Malang menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Jawa Timur yang mendapat peringkat A akreditasi institusi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat UMM, Nasrullah, mengatakan, pada 2012, tidak ada satu pun dari 14 perguruan tinggi yang mendapat sertifikat akreditasi A. Pada tahun ini, sebanyak 28 perguruan tinggi dinilai BAN-PT dan UMM mendapat peringkat atau nilai A bersama tujuh perguruan tinggi lain. Semua peringkat akreditasi berlaku lima tahun dari 2013 sampai 2018.
Dari delapan perguruan tinggi peraih peringkat A, lima di antaranya perguruan tinggi negeri (Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Universitas Hasanuddin). Sedangkan dua perguruan tinggi swasta lagi selain UMM adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Perguruan tinggi di Malang yang lebih dulu mendapat peringkat A akreditasi adalah Universitas Brawijaya.
Alhamdulillah, peringkat atau nilai A dari akreditasi institusi ini membuat kami bangga sekaligus menjadi tantangan besar agar kami bisa mempertahankan sekaligus terus meningkatkan kualitas pendidikan. Sebelumnya, kami dapat peringkat B selama lima tahun,” kata Nasrullah, Rabu, 6 Maret 2013.
Menurut dosen komunikasi ini, akreditasi terhadap UMM berlangsung pada 13-15 Desember 2012, diawali dengan pengumpulan Borang Akreditasi dan Laporan Evaluasi Diri, disusul pelaksanaan desk evaluation dan penilaian lapang (site visit) oleh empat asesor dari BAN.
Hasilnya, UMM mendapat nilai akhir 364 dengan peringkat A seperti tertera dalam Surat Keputusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 074/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013 tanggal 21 Februari 2013, yang diteken Ketua BAN-PT Mansur Ramli. Surat keputusan ini diterima UMM kemarin.
Diterimanya peringkat A, kata Nasrullah, berarti UMM menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka dan unggul yang mendapat hak otonomi makin besar, seperti berhak menyeleksi proposal penelitian dari civitas academica UMM ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi serta berhak mendapat dana-dana hibah khusus bagi perguruan tinggi berakreditasi A, seperti dana hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Riset dan Teknologi.
Dikutiip dari http://www.tempo.co/read/news/2013/03/06/079465381

Blitar famous ritual

Prosesi Siraman Gong Kyai Pradah atau Siraman Mbah Pradah adalah upacara tradisional yang masih dilestarikan oleh masyarakat Eks Kawedanan Lodoyo (Kecamatan Sutojayan dan sekitarnya). Prosesi ini diadakan setiap tanggal 12 Rabiul Awal di Alun-alun Lodoyo, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Prosesi ini dipimpin oleh Bupati Blitar beserta tokoh-tokoh terkemuka di Lodoyo dan disaksikan oleh pengunjung baik dari dalam maupun luar Blitar.
Prosesi Siraman Gong Kyai Pradah merupakan upacara memandikan Bende/Gong Kyai Pradah yang dikeramatkan masyarakat Lodoyo. Berdasarkan mitos yang berkembang, Gong Kyai Macan (sekarang Gong Kyai Pradah) dipercaya dibuat oleh Sunan Rawu sebagai kembaran Kyai Becak, pusaka R.M. Said atau Pangeran Mangkunegoro I dari Kartosuro. Gong ini sampai di Lodoyo setelah melalui perjalanan panjang bersama Pangeran Prabu untuk memenuhi titah Sunan Paku Buwono I (Raja Mataram Islam). Alkisah Sunan Paku Buwono I mempunyai seorang putra bernama Pangeran Prabu dari istri selir. Sewaktu permaisuri raja belum berputra, Pangeran Prabu dijanjikan akan diangkat menjadi penggantinya. Namun, ternyata permaisuri raja melahirkan seorang putra laki-laki. Agar tidak menimbulkan perang saudara, Pangeran Prabu diutus ke hutan Lodoyo untuk babad mendirikan kerajaan. Saat itu, hutan Lodoyo terkenal angker, maka Pangeran Prabu diberi gong Kyai Macan sebagai tumbal. Pangeran Prabu bersama-sarna istrinya, Putri Wandansari, kemudian berangkat babad disertai beberapa abdi. Sebenarnya titah Sunan Paku Buwono I hanyalah cara untuk menyingkirkan Pangeran Prabu. Pangeran Prabu dapat menangkap maksud Sunan Paku Buwono I terhadap dirinya, sehingga untuk menghilangkan jejak, ia berpindah-pindah tempat tinggal. Karena tempat tinggalnya berpindah-pindah, Kyai Macan kemudian dititipkan pada Nyi Partosoeto dengan pesan agar setiap tanggal 12 Rabiul Awal dan 1 Syawal disiram dengan air kembang setaman dan diborehi. Siraman tersebut dimaksudkan sebagai sarana memohon berkah dari kekuatan magis yang ada di dalam Gong Kyai Pradah. Air bekas Siraman Gong Kyai Pradah dipercaya dapat membuat awet muda dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Untuk masa sekarang prosesi siraman lebih dimaksudkan sebagai usaha pelestarian budaya.
Prosesi Siraman Gong Kyai Pradah terdiri dari serangkaian acara yang panjang yaitu sejak sehari sebelum ritual siraman, hingga seluruh ritual usai dilakukan, namun acara yang ditunggu-tunggu pengunjung adalah saat prosesi siraman. Sebelum siraman dilaksanakan, Camat Sutojayan, juru kunci Gong Kyai Pradah beserta rombongan mengarak Gong Kyai Pradah dari sanggar penyimpanan menuju halaman Pendopo Alun-alun Lodoyo. Setelah arak-arakan sampai di depan pendopo, Bupati Blitar yang telah menunggu di depan pendopo masuk ke dalam barisan arak-arakan untuk menuju panggung siraman di tengah alun-alun.
Sesampainya di panggung siraman, Gong Kyai Pradah digantungkan pada tempat penyiraman. Siraman dimulai dengan pembacaan riwayat Gong Kyai Pradah oleh Bupati. Selesai pembacaan riwayat dimulailah acara siraman. Siraman dilakukan oleh Bupati, dilanjutkan oleh pejabat dan sesepuh setempat. Gong Kyai Pradah kemudian digosok-gosok dengan kembang setaman. Kembang setaman kemudian dipercik-percikkan pada tujuh tempayan yang telah diisi air. Setelah Kyai Pradah selesai disiram, Bupati segera mengguyurkan air dari tempayan ke arah pengunjung yang berdesak-desakan di bawah panggung siraman.
Dikutip dari http://travellers2009.wordpress.com/2013/04/28/prosesi-siraman-gong-kyai-pradah/

Blitar story

Penentuan titi mangsa lahirnya Blitar sebagai pusat pemerintahan merupakan jawaban atas masalah hari pendirian Pemerintah Daerah yang kemudian menjadi Kabupaten Blitar. Dari berbagi prasasti yang dipandang sebagai bukti autentik seperti terurai atas, tidak terdapat sebuahpun yang memuat nama Blitar sebagai nama tempat Pusat Pemerintahan. Suatu hal yang pasti bahwa beberapa nama desa atau tempat yang disebutkan dalam prasasti-prasasti itu berada atau termasuk wilayah Kabupaten Blitar sekarang. Kenyataan itu membuktikan bahwa (sebagian) daerah Blitar sejak sepuluh abad yang lalu telah menjadi pusat kehidupan masyarakat yang penting. Berita agak pasti mengenai pertumbuhan Blitar sebagai Pusat Pemerintahan mulai ada sejak awal pemerintahan Raja-raja Majapahit. Sebagimana dapat dibuktikan dalam sejarah Kerajaan Majapahit lahir setelah Raden Wijaya berhasil mengusir tentara Tartar Ku Bilai Khan pada Tahun 1293 M. (Pararaton : 33)
Majapahit sebagai negara baru berpusat di dekat Mojokerta. Di bawah pimpinan raden Wijaya sebagai Raja pertama, negara Majapahit tumbuh dengan pesat. Suatu hal yang menarik dalam hubungan sejarah daerah Blitar dari masa itu ialah adanya peningalan bangunan suci yang terletak di Desa Kotes Kecamatan Gandusari.
Pada bangunan itu terdapat angka Tahun 1222 Saka dan 1223 Saka. Dengan demikian bangunan tersebut berasal dari tahun 1300 dan 1301 Masehi (Knebel : 1908 : hal. 355). Dengan perkataan lain, bangunan itu adalah sejaman dengan Pemerintah Raja Pertama Majapahit. Kenyataan di atas membuktikan bahwa sejarah Blitar pada awal abab ke – XIV masih menunjukkan wilayah yang penting. Apakah hubungan pendirian bagunan suci itu dengan sejarah daerah ini ? Suatu petunjuk yang dapat memberikan keterangan tentang hal itu antara lain terdapat sejumlah Prasatti dari masa abad ke – XII Masehi di daerah sepanjang lembah Gunung Kawi sebelah Barat. Ini menunjukkan bahwa daerah ini masih dapat dibuktikan hingga sekarang dengan adannya beberapa perkebunan. Faktor alamiah yang menguntungkan ini menyebabkan adannya kehidupan masyarakat yang makmur. Kemakmuran itu mendorong pertumbuhan penduduk yang besar dalam waktu singkat. Walaupun tidak terdapat catatan tentang jumlah penduduk di daerah bagian Timur ini, namun dapat diperkirakan bahwa dengan adanya men-power maka daerah ini menjadi penting. Tersedianya tenaga manusia yang cukup besar, merupakan salah satu jaminan pergerakan pasukan secara mudah untuk suatu tujuan pertahanan maupun serangan.
Seperti halnya dalam prasati Tuhanyaru yang menyebutkan adanya anugrah tanah kepada sejumlah pejabat kerajaan berhubung yang bersangkutan telah berjasa kepada raja, maka prasasti Blitar pun memuat peryataan yang sama. Dapat diketahui bahwa hubungan antara raja Jayanegara dengan daerah Blitar mempunyai sifat yang istimewa. Hubungan yang istimewa itu diperlihatkan pada penempatan sejumlah ha yang diberikan kepada para pejabat, berhubungan dengan kesetiyaan desa Blitar kepada raja.
Dalam hubungan ini peristiwa apakah yang terjadi sehingga raja berkenan untuk memberikan anugrah kepada penduduk desa Blitar.
Seperti diketahui Raja Jayanegara menjadi raja majapahit yang kedua, mengantikan ayahnya Kerjarajasa Jayawardhana yang meninggal pada tahun 1309 M. Tentang Pemerintahannya ini ada dua sumber yang memberikan keterangan agak berbeda. Kedua sumber tadi adalah Negarakertagama, yang ditulis oleh Prapanca dan Pararaton yang tidak dicantumkan nama penulisnya. Secara singkat sekali Negarakertagama menceritakan tentang masa Pemerintahannya yang berlangsung antara tahun 1309-1328 Masehi.
Didalam Pupuh XLVII Prapanca melukiskan yang terjemahan dalam Bahasa Indonesia sebagai berikut:
  1. Beliau meninggalkan Jayanegara sebagai raja Wilatikta dan keturunan adiknya rajapadhi utama yang tiada bandingya, Dua puteri amat cantik, bagai Ratih kembar mengalahkan Bidadari yang sulung rani di Jiwana, sedangkan yang bungsu jadirani di Daha.
  2. Tersebut pada Tahun Saka : Muti-guna-memaksa rupa bulan-madu, Baginda Jayanegara berangkat menyirnakan musuh ke Lumajang, Katanya Pajarakan dirusak, Nambi sekeluarga dibinasakan, Giris miris segenap jagad melihat kepiawaian Sri Baginda.
  3. Tahun Saka : bulatan memanah suryah beliau pulang, Segera dimakamkan didalam pura, berlambang arca Wisnuparama. Di sela Petak dan Bubat tertegak area Wisnuparama. Di sela Petak dan Bubat tertegak area Wisnu-lambang-tara-inda. Di Sukalila arca Buda permai sebagai Amoga sidi-menjilma (Slamet Mulyana, 1953 : 42).
Dari puppuh tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa sesama Pemerintahan Jayanegara menghancurkan pemberontakan Nambi. Semua pemberontakan itu dapat di padamkan.
Suatu pemberontakan pecah lagi pada Tahun 1316 dan 1317 dibawah pimpinan Kuti dan Seni. Pemberontakan itu mengakibatkan raja jayanegara menghindarkan diri ke Desa Bedander dengan pengawasan pasukan Bhayangkara dibawah pimpinan Gajah mada. Berkat siasat Gajah Mada, Jayanegara berhasil naik tahta. Kuti dan Seni berhasil dibinasakan. (Pararaton : 80-83). Kedua pemberitaan ini memberi petunjuk bahwa sesama bawahan semasa Pemerintahan Jayanegara telah terjadi pemberontakan, tetapi berhasil dipadamkan. Kenyataan diatas membuktikan bahwa Jayanegara menghadapi masa yang sulit pada tahun pertama Pemerintahannya. Kenyataan ini yang dapat memberikan keterangan , apa sebabnya jayanegara mengeluarkan prasastinya tersebut diatas. Tidak dapat diragukan lagi, bahwa penetapan prasasti di Blitar ini merupakan perestiwa penting setelah Jayanegara ini merupakan titik peresmian berdirinya swastanca Blitar dalam naungan kekuasaan Majapahit dibawah Pemerintahan Jayanegara. Dan peristiwa yang penting itu, sesuai dengan unsur penanggalan dalam prasasti, terjadi pada hari Minggu Pahing bulan Srawana tahun Saka 1246, yang bertepatan dengan tanggal 5 Agustus 1324 M. Untuk masa-masa selanjutnya Blitar disebutkan dalam kitab Negarakertagama dalam hubungannya dengan perlawanan Raja Hayam Wuruk ke daerah-daerah Jawa Timur. Beberapa puluh tahun yang membuat hal pemerintah hal itu sepanjang menyangkut Blitar serta tempat-tempat lain di daerah sekitarnya tertulis pupuh-pupuh.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa:
  1. Tampilan Wilayah yang kini menjadi daerah Kabupaten Blitar, yang paling tua tercatat dalam prasasti Kinewu dipahatkan pada belakang arca Ganesa dari abab X. Prasasti itu memberikan petunjuk bahwa wilayah Kabupaten Blitar, merupakan bagian dari kerajaan Balitung yang berpusat di Jawa Tengah.
  2. Ketika pusat Pemerintah pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur sekitar abad ke-X, sejarah daerah Kabupaten Blitar dapat diketahui berdasarkan prasasti-prasasti yang dikeluarkan oleh raja-raja dinasti Isana. Selama Pemerintahan raja-raja ini berlangsung diantarannya awal abad ke-X sampai dengan akhir abad ke-XII, beberapa tempat yang sekarang termasuk Wilyah Kabupaten Blitar disebut dalam prasasti-prasasti Pandelegan I 1117, Panumbangan I 1120, Geneng I 1128, Talang 1136, Japun 1144, Pandelegan II 1159, Mleri 1169, Jaring 1181, Semanding 1182, Palah 1197, Subhasita 1198, Mleri I 1198 dan Tuliskriyo 1202.
  3. Ketika kerajaan Singasari berkembang ada beberapa prasasti yang berhubungan dengan daerah Kabupaten Blitar sekarang. Prasasti tersebut dikeluarkan pada masa Pemerintahan Raja Kartanegara (1268-1292) yang dikenal dengan prasasti Petung Ombo 1260 M. beberapa peningalan purbakala yang berasal dari zaman Singasari seperti: patung Ganesa dari Boro dan Candi Sawentar membuktikan bahwa semasa Pemerintahan raja-raja Singasari, daerah Kabupaten Blitar telah memegang peranan yang penting.
  4. Pada zaman majapahit kedudukan daerah Kabupaten Blitar menjadi sangat penting. Hal itu terbukti dengan adanya candi Kotes yang didirikan pada masa Pemerintahan Pendiri Kerajaan Majapahit yaitu Nararya Wijaya atau Kerta Rajasa Jayawardana (1294-1309). Candi makam raja itu terletak di desa Sumberjati dukuh Simping Kecamatan Suruhwadang.
  5. Saat yang sangat penting bagi pertumbuhan sejarah Kabupaten Blitar dewasa ini terdapat pada masa Pemerintahan Raja Jayanegara (1309-1328). Salah satu prasastinya ditemukan di desa Blitar sekarang. Prasasti tersebut dikenal dengan prasasti Blitar I yang bertarikah “Swasti sakawarsatita 1246 Srawanamasa tithi pancadasi Suklapaksa wu para wara ….” atau 5 Agustus 1324 Masehi. Prasasti ini memuat saat berdirinya Blitar sebagai daerah Swatantra.
  6. Masa-masa pemerintahan Raja-raja Majapahut kemudian, nama Blitar berkali0kali disebutkan dalam kitab nagarakertagama yang ditulis moleh Pujangga : Prapanca. Naskah ini selesai ditulis bertepatan dengan 1 Oktober 1363 M. blitar dan tempat-tempat lain telah dikunjungi oleh raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajahmada dalam rangka perjalanan Raja Hayam Wuruk ke Wilayah Jawa Timur yang dimulai pada Tahun 1357 M.
  7. Beberapa peningalan yang berupa candi membuktikan bahwa sepanjang abad XIV hingga akhir abad XV kedudukan Blitar semakin penting. Hal ini terbukti dari adanya candi Penataran yang merupakan candi negara sebagian besar berasal dari masa Pemerintahan Jayanegara hingga Wikramawardhana (1389-1429). Peninggalan dari raja terakhir ini sekarang terdapat di lereng Gunung Kelud yang sekarang dikenal dengan nama Candi Gambar Wetan (1429M).
Maka berdasarkan uraian diatas diambil keputusan bahwa HARI LAHIR KABUPATEN BLITAR ialah 5 AGUSTUS 1324
Dikutip dari http://www.blitarkab.go.id/?p=143